Friday, March 13, 2009

Fuzzy Chocolate

Sekedar pengantar, fuzzy logic adalah logic yang nilai kebenarannya memiliki derajat. Berbeda dengan conventional logic yang hanya memiliki nilai kebenaran True atau False (atau biasa direpresentasikan dengan 0 atau 1), fuzzy logic memiliki nilai kebenaran antara 0 sampai dengan 1. Jadi, sebuah proposisi "Gandhi orang sangat keren" bisa memiliki derajat kebenaran 0.9 atau 0.8 (walau sebenarnya kita tahu derajat kebenarannya 1 ;p). Kalau chocolate, pasti semuanya sudah mengetahui makanan yang satu ini.


Sekarang, masuk ke inti cerita. Ada cerita kalau wanita Jepang sedikit lebih aktif, dalam artian mereka sering lebih dahulu menyatakan cintanya ke pria Jepang. Tapi, terkadang mereka belum siap mental apabila si pria menolak cinta mereka, bahkan sampai-sampai merasa murung dlsbg.


Nah, ada produsen coklat, yang mengadopsi fuzzy logic untuk memasarkan coklat produksinya, yang disebut dengan fuzzy chocolate. Saya tidak tahu persis bagaimana teknisnya. Tapi kira-kira begini, pada saat valentine, apabila seorang wanita memberi fuzzy chocolate kepada seorang pria, si pria akan menerima coklat dari si wanita, tapi belum tentu si pria menerima cinta si wanita. Sekarang intinya bukan masalah diterima atau ditolak (seperti pada logika konvensional), melainkan berapa "derajat" penerimaan si pria terhadap si wanita. Dengan begitu tidak ada yang merasa tertolak atau menyakiti.


Sekarang, tinggal si pemberi coklat yang bertanya, "what's your degree of certainty?" :D

4 comments:

  1. bah..cem-cem nya serba jepang semuanya pap..
    apa karna si Ibu "hasian" kemaren potoan pake pakaian ala Jepang gitu yah??

    kekekek.... :-)

    ReplyDelete
  2. belajar budaya Belanda juga pak, kan ntar mau ke Belanda, hehehehe.. :P

    ReplyDelete