Sebenarnya, dalam bahasa Batak Modern, prinsip ini bernama "Pareto Principle", sebuah prinsip yang dikembangkan oleh Joseph M Juran.
Prinsip ini menyatakan bahwa untuk setiap event, 80% hasil (effect) diperoleh dari 20% usaha (cause), oleh karena itu prinsip ini juga dikenal dengan nama Aturan 80-20. Pareto sendiri sebenarnya adalah nama seorang Ahli Ekonomi berkebangsaan Italia bernama Vilfredo Pareto, yang mengamati bahwa 80% pendapatan di Italia berasal dari 20% populasi penduduk. Dan surprisingly, distribusi ini juga berlaku di negara-negara lain.
Kalau dilihat di kehidupan sehari-hari, tampaknya aturan ini juga berlaku. Contoh sederhananya adalah dalam rapat, 80% keputusan rapat umumnya dihasilkan dari 20% pembicaraan, sedangkan 20% keputusan rapat lainnya, dihasilkan dari 80% pembicaraan. Sebenarnya masih banyak contoh lainnya kalau kita mau mengamat-amati lingkungan sekitar kita.
Implikasinya apa? Kalau proporsi hasil terbesar (80%) itu dihasilkan dari usaha yang terkecil (20%) sudah seharusnya kita lebih fokus lagi ke usaha itu. Implementasinya bagaimana? First thing first. Make priority. Ketika melakukan sesuatu, fokuslah ke usaha yang menghasilkan hasil terbesar.
Selamat mendefine ulang prioritas-prioritas masing-masing kita dalam kehidupan ini.
klo qta fokus pada usaha hingga mencapai 40%, ntar halinya jadi 60% donk pak....
ReplyDeleterugi donk...
gimana klo qta fokusnya 1 % ajah...
*sapa taw hasilny dapet 99%*...wkaakkakak
canda dinkss
@boru jait na usil:
ReplyDeleteBah, bukan seperti itu anakku, itu bukan hubungan implikasi seperti di logika matematika, tapi sebuah prinsip yang berlaku umum. Dan tidak harus selalu jumlahnya 100%. Intinya, fokuslah pada hal-hal yang lebih bermanfaat. Acem?